Tuesday, August 19, 2025

Negara-Negara Paling Berbahaya untuk Dikunjungi – Tinjauan Berdasarkan Kategori Risiko


Bepergian ke luar negeri adalah kesempatan untuk menjelajahi budaya, alam, dan pengalaman baru. Namun, tidak semua negara berada dalam kondisi yang aman untuk dikunjungi. Beberapa wilayah masih dilanda konflik bersenjata, tingkat kriminalitas ekstrem, ketidakstabilan politik, hingga risiko kesehatan yang tinggi.
Artikel ini tidak menyusun negara-negara tersebut berdasarkan peringkat, tetapi menyajikan penjelasan tematik tentang alasan utama mengapa suatu negara dianggap berbahaya untuk wisatawan, serta contoh negara yang masuk dalam masing-masing kategori.


1. Negara dengan Konflik Bersenjata Aktif

Salah satu alasan paling jelas mengapa sebuah negara menjadi berbahaya adalah adanya perang atau konflik bersenjata yang sedang berlangsung. Di negara-negara seperti ini, mobilitas sangat terbatas, infrastruktur rusak, dan kekerasan bisa terjadi kapan saja.

Suriah

Sejak tahun 2011, Suriah masih berada dalam perang saudara yang melibatkan banyak pihak. Wilayah-wilayah tertentu dikuasai kelompok bersenjata, dan risiko serangan, pengeboman serta penculikan sangat tinggi.

Yaman

Yaman tengah mengalami krisis kemanusiaan akibat konflik antara kelompok Houthi dan koalisi militer pimpinan Arab Saudi. Kota-kota hancur, akses makanan dan obat sangat terbatas, dan keamanan bersifat sangat tidak stabil.

Afghanistan

Meski pasukan internasional telah ditarik, kondisi keamanan di Afghanistan masih tidak menentu. Keberadaan kelompok ekstremis dan ketidakkonsistenan struktur pemerintahan membuat negara ini sangat berisiko bagi warga asing.


2. Negara dengan Tingkat Kriminalitas Kekerasan yang Tinggi

Di beberapa negara, wisatawan menjadi target empuk bagi pelaku kejahatan. Perampokan, penyerangan, dan penculikan dapat terjadi bahkan di kota besar sekalipun.

El Salvador, Honduras, dan Guatemala

Tiga negara di Amerika Tengah ini dikenal dengan tingginya angka kekerasan terkait geng kriminal. Perampokan bersenjata dan pembunuhan sering terjadi, dan wisatawan diminta sangat berhati-hati.

Afrika Selatan

Meskipun merupakan destinasi wisata populer, beberapa kota di Afrika Selatan seperti Johannesburg dan Cape Town memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi, termasuk carjacking dan penyerangan.


3. Negara dengan Ketidakstabilan Politik dan Kerusuhan Sipil

Selain konflik bersenjata, gejolak politik juga dapat membuat suatu negara berbahaya. Unjuk rasa besar, penutupan jalan, atau bentrokan bisa terjadi tanpa peringatan.

Venezuela

Krisis ekonomi dan politik berkepanjangan menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Demonstrasi besar sering berakhir dengan kekerasan, dan layanan dasar sering tidak tersedia.

Myanmar

Sejak kudeta militer tahun 2021, banyak wilayah di Myanmar berada dalam kondisi darurat. Penangkapan sewenang-wenang, bentrokan bersenjata, dan pembatasan perjalanan membuat negara ini tidak aman untuk dikunjungi.


4. Negara dengan Risiko Terorisme Tinggi

Beberapa negara menjadi basis atau wilayah operasi kelompok teroris yang menargetkan warga sipil, termasuk orang asing.

Somalia

Kelompok seperti Al-Shabaab aktif di negara ini dan sering melakukan pengeboman serta penculikan. Ibu kota Mogadishu merupakan salah satu kota dengan tingkat serangan tertinggi.

Mali

Bagian utara dan tengah Mali sering menjadi lokasi serangan kelompok bersenjata. Penculikan warga asing telah terjadi di wilayah perbatasan dengan Niger dan Mauritania.


5. Negara dengan Risiko Kesehatan Tinggi dan Infrastruktur Lemah

Beberapa negara tidak berada dalam konflik, tetapi memiliki risiko kesehatan serius karena wabah penyakit berbahaya dan fasilitas kesehatan yang terbatas.

Republik Demokratik Kongo

Negara ini sering mengalami wabah Ebola, serta memiliki tingkat malaria dan kolera yang sangat tinggi. Akses ke air bersih dan layanan medis terbatas untuk penduduk lokal maupun pengunjung.

Haiti

Kondisi infrastruktur kesehatan yang buruk dan seringnya terjadi wabah kolera menjadikan Haiti berisiko tinggi, terutama setelah gempa bumi atau badai.


6. Wilayah dengan Risiko Penculikan Tinggi

Di beberapa negara, penculikan untuk meminta tebusan menjadi praktik yang cukup umum dan terorganisasi.

Nigeria

Di bagian utara dan tengah Nigeria, kelompok bersenjata dan geng kriminal sering melakukan penculikan, baik terhadap warga lokal maupun warga asing.

Meksiko (wilayah tertentu)

Meksiko memang memiliki banyak destinasi populer yang aman, namun beberapa negara bagian – terutama dekat perbatasan utara dan wilayah barat – memiliki catatan penculikan dan kejahatan terorganisir yang tinggi.


7. Negara yang Rentan Bencana Alam

Tidak semua bahaya berasal dari manusia. Beberapa negara berada di wilayah yang sangat rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi, topan, atau letusan gunung berapi.

Filipina

Terletak di “Cincin Api Pasifik”, Filipina sering mengalami topan, gempa bumi, dan letusan gunung berapi. Bencana bisa terjadi mendadak dan menyulitkan jalur evakuasi.

Papua Nugini

Negara ini sering mengalami gempa kuat, letusan, banjir, dan tanah longsor, sementara kemampuan tanggap daruratnya masih terbatas.


Kesimpulan

Negara yang dianggap berbahaya untuk dikunjungi tidak selalu berbahaya karena alasan yang sama. Ada yang terlibat perang dan terorisme, ada yang memiliki tingkat kriminalitas sangat tinggi, ada pula yang menghadapi risiko kesehatan serius atau bencana alam ekstrem.
Dengan melihatnya secara tematik, kita dapat lebih memahami mengapa sebuah negara masuk dalam daftar negara paling berbahaya — dan menyadari bahwa keamanan perjalanan sangat bergantung pada konteks lokal serta kondisi aktual di lapangan.

Sebelum merencanakan perjalanan, sangat penting untuk selalu memeriksa travel advisory resmi, mengikuti perkembangan situasi terbaru, dan menghindari wilayah di mana potensi risikonya lebih besar daripada manfaat perjalanannya.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home